Aku, mungkin mengaku dan
berjanji tidak akan pernah mencintaimu terlalu dalam
Ketika hati dan otak
harus diselaraskan
Aku, takut jatuh terlalu
dalam walau aku tak mengerti bagaimana sakitnya luka
Aku, terlalu takut
terlalu kecut terlalu.... ah
Aku, menatapmu dalam riuh
kelas waktu itu
Kamu, yang selalu
terlambat datang dengan langkah tergopoh
Kamu, yang membalas
senyumku di sela tawa gaduh kelas
Aku, yang dulu menunggumu
di lorong parkiran
Kamu, yang akhirnya
menyapaku mengiringiku sampai pertigaan jalan
Aku, terlalu senang dan senyumku
terlalu lebar
20 Januari 2012, kita
berjanji beriringan bersama
Sampai akhirnya kita
menemukan perbedaan
Perbedaan yang akhirnya
kita menyerah padanya
Perbedaan yang tak pernah
mau kamu jelaskan
Perbedaan yang akhirnya
bertemu dengan perpisahan
Kelunya bibirmu untuk
mengatakan ‘aku sayang kamu’
Kakunya tanganmu untuk
mengusap kepalaku di keramaian
Angkuhnya tanganmu untuk
merangkulku di kerumunan
Sedikitnya huruf di layar
ponsel, hanya untuk sekadar bertanya kabar
Aku, mengerti dan selalu
mencoba mengerti sampai aku lelah
Kamu, mencintaiku dengan
cara yang berbeda
Kamu, tak pernah mau mengukir kata sampah dan janji yang tidak bisa kamu tepati
Kamu, selalu diam tanpa
penjelasan
Katamu, bukti adalah
tindakan, bukan sekadar perkatan atau janji
Aku, bukan sempurna, jauh dari itu
Aku, kadang buta akan
buktimu
Dalam gelap perasaanku,
aku tidak tuli
Namun tetap saja sunyi
dari bibirmu yang ku dengar
1 September 2013, aku dan
kamu berpisah dalam jarak
Tidak ada kata yang
terucap untuk bisa ku tangisi
Mungkin, kita bertemu
untuk menemukan perbedaan
Perbedaan yang akhirnya
hanya bisa kita kenang
Jadi ikutan galau bacanya Put...Tapi bagus bener puisinya :'/
BalasHapusSabar yoo, what is yours will find you~ Moga2 segera ketemu pangeran berkuda putihmu deh
Ini puisi ya pak namanya :D
HapusYaaap life should goes on!!! Ketemu pangeran bermobil mersi aja *eh