Sabtu, 11 Desember 2021

Kontemplasi tentang Hidup

​Akhir-akhir ini saya mendengar begitu banyak berita duka. Sepasang publik figur yang meninggal karena kecelakaan lalu lintas, teman kerja yang sakit tiba-tiba, kasus bunuh diri seorang mahasiswa dan beberapa lainnya. Berita tersebut membuat pikiran saya terbang jauh ke mana-mana. Salah satunya tentang makna hidup, tentang agama dan alam setelah kematian. 

Saya memandang kematian berbeda di umur sekarang. Umur 30 tahun, dengan keluarga kecil terdiri dari suami dan dua anak kecil. Buru-buru saya diskusi dengan suami tentang rencana memilih asuransi jiwa murni yang lalu sempat terbengkalai. Mengecek legalitas sertifikat beberapa aset, yah sebagai pertanggungjawaban kami sebagai orang tua.

Sempat ngelamun pas dibonceng perjalanan melewati pemakaman. How will the life after the death. Who knows? Semua manusia berakhir di sana. Hal remeh temeh yang saya keluhkan di detik-detik kehidupan, relasi dan konflik dengan manusia lain, bermacam emosi yang saya dapat rasakan sekarang… akan hilang, hitam tidak akan kembali dan entah.

Saya juga sering membayangkan perpisahan dengan orang tua, pasangan, bahkan anak. Bahkan ketika saya belum pernah melalui itu semua, air mata saya jatuh. Buru-buru saya usap dan bangun dari imaji. Agnostik? Pesimis? Depresif?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Feel free to comment here, with clear name :)

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...