Rabu, 24 April 2013

Tutorial: Membuat Beberapa Jenis Page Number-ing dalam Satu Dokumen Word


Akhir-akhir ini, saya sudah 4x dimintai tolong teman sekelas/sejurusan saya untuk mengeditkan dokumen final skripsi mereka. Kenapa mereka nggak mengeditnya sendiri? Yak betul, karena mereka bingung dan gak bisa. Lah ya pasti kan kalo bisa sendiri ngapain minta tolong :B
Oke kembali ke permasalahan. Jadi mereka mengaku kesulitan menggabungkan dokumen skripsi mereka karena terdapat beberapa jenis page number dalam dokumen itu. Misalkan untuk cover, kata pengantar, daftar isi kan penomoran halamannya menggunakan page number romawi “i, ii, ii, iv, v dst...”. Nah mulai masuk ke Bab I sudah menggunakan angka arab “1, 2, 3, 4, dst...”.
Nggak tau caranya ya? Ih kasian deh luh, pasti nilai praktek pelajaran muatan lokal Ms Office jaman SMPnya juelek. Udah ngaku aja :p *santai* *banyak jamaahnya*
Berhubung tulisan saya ini bertujuan membantu dan bukan untuk ‘ngece’ oke marilah kita simak caranya. Saya menggunakan Microsoft Office 2007, mari simak:

1. Buka Ms. Word, letakkan kursor di halaman yang nantinya akan terjadi perbedaan. Istilahnya halaman peralihan style page number di dokumenmu. Jadi kalo halaman romawi terakhirmu adalah ‘xii’ misalnya, lalu setelah itu Bab I yang penomoran-halamannya 1, 2, 3 dst.... maka letakkan kursormu di halaman xii. Paham yaaa pemirsah~



2. Telusuri menu Page Layout—Breaks— klik Next Page. Ini disebut proses sectioning. Fiolah~ Apa yg terjadi? Ya tidak ada perubahan emang tapi cek dulu header footernya, berubah lho.


3. Jika TANPA mengeklik Next Page (proses sectioning) kamu hanya melihat area header footer mu seperti ini. 


4. Jika sudah melakukan step nomor 2 (mengeklik Next Page, maka akan jadi seperti ini).


5. Nah lihat kan sudah ada section1 section2. Apa itu section? Bayangkan section itu seperti kertas dorslak (kertas pembatas) yg membatasi dokumen kita, tapi batas yg dimaksud di sini adalah batas virtual.

6. Letakkan kursor masih di halaman terakhir peralihan tadi ya. Lalu lakukan page numbering seperti biasanya. Saya contohkan memakai page number romawi.



7. Lalu cek halaman berikutnya, yang akan diberi page number 1, 2, 3, dst.... Di sini terlihat sudah ada halaman 13. Kok bisa? Karena halaman ini masih terusan halaman sebelumnya, tapi beda style (sebelumnya kan romawi xii).

8. Yang terpenting. UN KLIK ‘Link to Previous’ sampai tidak tercentang. Ini artinya halaman ini tidak terhubung lagi dengan halaman romawi sebelumnya. Jadi bebas deh mau diapa-apain, puas-puasin uwuwuuw *joget striptis*

9. Karena sudah tidak terhubung, saya memilih cara Remove Page Number lebih dulu. Kemudian membuat page number dengan format baru 1, 2, 3... dst.


10. Aturlah format style halaman baru ini, Format Page Number yang ada di menu design. Seperti ini, mulai dari angka 1 ya pak! *gaya petugas pom bensin*



Yeay dokumenmu udah jadi! Siap untuk diexport ke PDF untuk file publikasi kan.

Jangan lupa diteliti dulu ya dibaca-baca dielus-elus. *skrisi ne jablay* :))
Sebenarnya cukup mudah kalo kita paham. Ingat kan proses mengklik Next Page (sectioning) itu untuk memberi beberapa batasan dalam dokumen, salah satunya supaya kita bisa membedakan format page number pada tiap sectionnya.
Contoh yang saya utik-utik untuk gambar adalah skripsi Ista, teman saya yang mau publish skripsinya.
Dia malem minggu hujan-ujanan (padahal hujannya petir badai membahana) sendirian, naik motor pake jas ujan, ke kontrakan saya minta dieditin kayak gini. Yaaa semoga dengan perjuangannya yang seperti itu bisa menularkan virus pendadaran kepada saya. Amin. Hehehehehhh.
Semoga bermanfaat!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Feel free to comment here, with clear name :)

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...